Oleh:Yose Elfirantro, SST
Ayam broiler merupakan
jenis unggas hasil rekayasa manusia yang telah mengalami seleksi gen
selama bertahun-tahun sehingga hanya dalam waktu 21 sampai 40 hari sudah
layak dikonsumsi. Seperti makhluk hidup umumnya, ayam broiler
mengalami dua fase kehidupan, yaitu fase starter dan dilanjutkan ke fase finister. Fase starter adalah
fase awal yang dimulai dari ayam ke luar dari cangkang telurnya sampai
bulu tubuhnya sudah tumbuh sempurna. Pada fase brooding tersebut kondisi
tubuh ayam masih lemah dan organ tubuhnya belum berfungsi secara
optimal sehingga ayam memerlukan perhatian yang lebih intensif agar
dapat tumbuh secara optimal
Pada pemeliharaan broiler secara komersial, pada umumnya anak ayam
diperoleh dari penetasan dengan menggunakan mesin tetas. Oleh sebab itu
dibutuhkan induk buatan sebagai pengganti untuk melindungi anak ayam
dari kondisi lingkungan yang buruk. Dengan adanya induk buatan tersebut
maka anak ayam akan dapat tumbuh dengan baik. Sistim induk buatan
inilah yang sering kita kenal dengan istilah brooding
Brooding berasal dari kata brood yang berarti seperindukan. Jadi masa brooding
adalah masa dimana anak ayam masih butuh indukan atau butuh penghangat
buatan sampai umur tertentu yaitu sampai anak ayam bisa menyesuaikan
sendiri dengan suhu lingkungannya. Masa brooding merupakan salah satu
periode kehidupan ayam dan menjadi pondasi awal bagi kehidupan maupun
produktivitas ayam pada fase berikutnya. Keberhasilan pada fase
brooding ini akan diikuti oleh fase berikutnya sehingga memudahkan
peternak untuk memperoleh keuntungan yang optimal. Sebaliknya, kegagalan
pada fase brooding akan menyebabkan kegagalan fase berikutnya sehingga
menyebabkan produktivitasnya turun, hal ini karena potensi genetik ayam
tidak dapat muncul secara optimal.
Tujuan dari brooding adalah untuk menyediakan lingkungan yang nyaman
dan sehat secara efisien dan ekonomis bagi anak ayam dan untuk menunjang
pertumbuhan secara optimal. Pada masa itu merupakan masa yang paling
menentukan, karena akan berpengaruh terhadap pertumbuhan masa
selanjutnya. Pada saat anak ayam berumur 0 sampai 14 hari, akan terjadi
perbanyakan sel atau “hyperplasia”. Perbanyakan sel ini
meliputi perkembangan saluran pen- cernaan, perkembangan saluran
pernapasan dan perkembangan sistem kekebalan.
Masa brooding ini akan berpengaruh pula pada pertumbuhan selanjutnya
yang berupa petumbuhan hypertropia yaitu sel-sel akan memperbesar
ukurannya atau terjadi pendewasaan sel. Pada fase brooding dapat juga
terjadi gangguan pembelahan sel. Pada pembelahan yang sempurna, satu sel
akan membelah menjadi 8 sel, tetapi apabila terjadi gangguan maka dapat
juga terjadi 1 sel hanya bisa membelah diri menjadi 6 sel. Akibatnya,
pada fase pertumbuhan hypertropi, karena jumlah sel yang lebih
sedikit maka akan menghasilkan organ yang lebih kecil pula dengan fungsi
yang kurang optimal. Keberhasilan masa brooding ini sangat dipengaruhi
oleh suhu, kelembapan dan kualitas udara dalam kandang.
Sebelum membuat brooding, kandang dan peralatan kandang harus sudah
dipersiapkan terlebih dahulu. Langkah-langkah dalam mempersiapkan
kandang antara lain:
- membersihkan kotoran dan sekam yang ada dalam kandang habis panen
- memasangan tirai kandang dilakukan dengan cara menutup semua permukaan dinding kandang
- Mencuci kandang dengan air bersih. Dilakukan dengan cara membasahi atau menyemprot kandang dengan air disemua permukaannya.
- Mencuci dengan deterjen. Pencucian ini dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisma yang memiliki lapisan lunak sebagai pelindung saat berada di luar tubuh ternak dan juga akan menurunkan tegangan permukaan dari kotoran-kotoran ayam yang menempel di lantai atau dinding kandang.
- Mencuci dengan desinfektan. Kegiatan mencuci/menyemprokan dengan desinfektan ini ber tujuan agar semua mikroorganisma yang masih menempel di dinding-dinding kandang, langit-langit kandang, lantai kandang, tirai yang telah dipasang didinding kandang serta dilingkungan sekitar kandang mati.
- Mengapur kandang, dengan cara kapur diencerkan dengan air, kemudian dioleskan dengan alat kuas pada permukaan kandang, yang meliputi : dinding kandang baik di dalam maupun di luar kandang, lantai kandang, kerangka kandang dan lantai disekitar kandang.
- Menebar sekam. Sebelum dimasukkan kedalam kandang pastikan bahwa sekam sudah disemprot dengan NaOH atau desinfektan lainnya, setelah kering baru dimasukkan.
Setelah kandang dan peralatannya sudah siap maka kegiatan selanjutnya
adalah membuat brooding. Brooding harus sudah dipersiapkan kira-kira 3
hari sebelum DOC broiler tiba. Brooding yang baik harus dapat
melindungi ayam dari angin, hujan, perubahan suhu yang mendadak dan
serangan hewan liar (tikus, burung). Serangkaian sistem yang mendukung brooding antara lain heater (pemanas), chick guard (sekat), tempat ransum dan minum, litter, pencahayaan, suhu dan kelembapan sirkulasi udara dan kepadatan brooding.
Ukuran brooding tergantung dari jumlah dan umur ayam. Semakin besar
dan umur ayam semakin bertambah, maka brooding harus diperluas. Usahakan
udara atau oksigen di dalam brooding jangan terlalu pengap. Artinya
jangan lupa memperhatikan kepentingan ventilasi udara bagi ayam.
Pelebaran chicken guard dapat dimulai pada hari ke 4 sesuai dengan
pertumbuhan ayam dan kepadatan kandang. Brooding pada ayam broiler
pada umumnya dipergunakan sampai ayam berumur 15 hari. Diatas umur
tersebut brooding tidak dipergunakan lagi.
Keberhasilan masa brooding sangat tergantung dari:
1. Pemanas (heater)
Heater atau pemanas yang baik harus mampu menghasilkan panas
yang cukup, stabil dan terfokus. beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam memilih pemanas yaitu
a. mudah mengoperasikannya
b. suhunya selalu stabil
c. bahan baku mudah tersedia
d. biaya murah
b. suhunya selalu stabil
c. bahan baku mudah tersedia
d. biaya murah
2. Jenis Pemanas
Beberapa jenis pemanas yang biasa dipakai di peternak adalah gasolek (gas infra red), semawar (sumber panas dari minya tanah), batu bara, lampu bohlam, kayu bakar, serbuk gergaji dan sumber panas lainnya.
3. Sekat (Chick Guard Brooder)
Sekat (Chick Guard Brooder) dapat dibuat dari bahan seng yang dibuat
secara melingkar di dalam ruangan kandang yang dilengkapi pemanas,
tempat pakan, tempat minum dan tirai kandang. Chick guard berfungsi
untuk membantu agar panas brooding tetap terfokus dan DOC tidak
menyebar keseluruh ruang kandang. Sedangkan fungsi lain untuk
melindungi anak ayam dari terpaan angin dan hewan liar. Idealnya sekat
atau chick guard berbentuk melingkar atau elips. Fungsi sekat ini untuk
menghindari penumpukan anak ayam pada sudut brooding. Namun pada
prakteknya banyak juga yang berbentuk segi empat atau dengan cara
menyekat kandang, karena lebih praktis. Untuk membuat dan memasang chick
guard maka disesuaikan dengan jumlah DOC yang akan dipelihara.
Ketentuannya untuk 1 m2 dapat menampung 50 ekor DOC, sehingga dengan
menggunakan rumus luas lingkaran yaitu , maka diameter dan keliling
brooding dapat dibuat.
4. Alas lantai kandang ( litter )
Liiter merupakan alas lantai kandang yang berfungsi untuk
menampung dan menyerap air dari feses, meminimalkan terjadinya lepuh
dada dan kaki serta untuk menjaga kehangatan kandang brooder.
Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai litter sebaiknya mempunyai
sifat daya serap airnya baik, tidak berdebu, mudah didapat dan murah
harganya. Beberapa bahan dari limbah pertanian yang dapat digunakan
sebagai litter antara laini sekam padi, tongkol jagung, kulit kacang
kedele, kulit kacang hijau, kulit kacang tanah, jerami padi serta limbah
penggergajian kayu.
Bahan litter harus berbersih dari kotoran atau kuman, oleh sebab itu
sebelum digunakan perlu didesinfeksi terlebih dahulu dengan menggunakan
larutan desinfektan. Dalam penggunaannya, sekam di tabor secara merata
dalam brooding dengan ketinggian 7-8 cm. Diatas litter perlu di alasi
dengan menggunakan kertas Koran agar tempat pakan tetap bersih dan
menjaga anak ayam tidak makan litter.
5. Tempat pakan dan tempat minum
Tempat ransum dan tempat minum dapat diperoleh baik dari limbah/
barang bekas yang mudah didapat seperti potongan box DOC ataupun
tempat pakan yang sudah jadi yang banyak di jual di poultry shop.
Tempat ini biasanya sudah di design khusus untuk anak ayam. Pada ayam
yang masih kecil yaitu berumur kurang dari 2 minggu, tempat ransum
berbentuk seperti nampan Untuk chickend plate (tempat pakan anak ayam)
dengan diameter 35 cm maka dapat menampung sekitar 75-100 ekor.
Demikian juga dengan chickend found (tempat minum anak ayam) mampu menampung 50-75 ekor
6. Cahaya, suhu dan kelembapan
Untuk dapat tumbuh secara optimal, broiler perlu mengkonsumsi
ransumnya secara maksimal. Oleh sebab itu perlu pencahayaan yang optimal
terutama pada masa brooding. Pada minggu pertama broiler membutuhkan
pencahayaan baik siang maupun malam selama 24 jam. Adanya pencahayaan
akan menstimulasi ayam untuk selalu mengkonsumsi ransum. Cahaya juga
dapat merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresikan hormon tiroksin
yang berfungsi meningkatkan proses metabolisme sehingga dapat memacu
pertumbuhan anak ayam. Sedangkan kebutuhan pencahayaan dalam masa
brooding adalah antara 10-20 lux atau 20-40 watt tiap 10 m2.
Lama pencahayaan tergantung pada umur anak ayam. Semakin besar umur ayam
maka membutuhkan waktu yang lebih kecil. Pada umur 1-3 hari lama
pencahayaan 24 jam, umur 4-7 hari adalah 22 jam, umur 8-14 hari adalah
20 jam, umur 15-21 hari adalah 18 jam dan menjelang panen yaitu umur
22-24 hari adalah 16 jam
Pada masa brooding maka perlu perhatian
ekstra baik suhu maupun kelembapannya. Pengontrolan suhu ini harus
dilakukan sesering mungkin, dengan menggunakan thermometer yang
diletakkan dalam kandang brooder dengan ketinggian 20-30 cm diatas
litter. Atau dapat juga dilakukan dengan melihat aktivitas dan
penyebaran anak ayam yaitu apakah anak ayam akan menyebar rata dalam
brooding, mendekati pemanas atau malah menjauhi pemanas. Demikian juga
halnya dengan kelembapan, dimana kelembapan yang terlalu tinggi dapat
memicu pertumbuhan jamur dan bakteri pengurai asam urat dalam feses
menghasilkan gas ammonia lebih banyak. Sedangkan kebutuhan suhu dan
kelembapan masa brooding adalah sbb:
Tabel 1. Suhu dan kelembapan kandang brooder
Umur(hari)
|
Suhu (0 Celcius)
|
Kelembapan (%)
|
0-3
4-7
8-14
15-21
22-24
|
33-31
32-31
30-28
28-26
26-23
|
55-60
55-60
55-60
55-60
55-65
|
Sumber : Manual Guide Logman, 2004
7. Sirkulasi udara
Pengaturan ventilasi dilakukan dengan cara pengaturan buka tutup
tirai kandang. Namun demikian pengaturan ini harus disesuaikan dengan
kondisi lingkungan terutama suhu dan kecepatan angin sekitar kandang.
Sirkulasi udara yang baik akan mengurangi bau ammonia, debu ataupun
asap pemanas. Brooder yang ditutup tanpa adanya ventilasi dapat
menyebabkan kandungan O2 berkurang dan gas beracun yaitu CO2 dan amoniak
akan meningkat.Cara pengaturan tirai adalah :
- Minggu I : tirai kandang tertutup rapat
- Minggu II : tirai kandang dibuka sepertiga pada bagian atas
- Minggu III : tirai kandang dibuka 2/3 pada bagian atas
- Minggu IV : tirai kandang sudah terbuka smua.
8. Kepadatan kandang
Kandang brooder yang terlalu padat akan menurunkan ketersediaan O2,
meningkatkan amoniak, mempengaruhi aktivitas ayam dan meningkatkan
persaingan antar ayam dalam mendapatkan oksigen dan makanan serta
menstimulasi kanibalisme pada ayam. Pengaturan kepadatan kandang brooder
adalah dengan cara melebarkan chick guard setiap 3-4 hari sekali sampai
anak ayam berumur 14 hari. Pada saat itu ayam sudah tidak membutuhkan
kandang brooder lagi dan ayam akan memenuhi seluruh ruang kandang sampai
nanti saat panen tiba
Ada beberapa hal tatalaksana masa brooding yang perlu dilakukan yaitu:
a. Pastikan bahwa semua peralatan kandang berfungsi dengan baik
b. Hitung jumlah kebutuhan peralatan brooding dan aturlah sesuai dengan tata letaknya
c. Tiga jam sebelum DOC tiba, lakukan :
- Isi tempat minum dengan larutan gula dengan konsentrasi 2%
- Isi ransum untuk DOC (pakan starter) ke tempat pakan “chickend plate”
- Nyalakan pemanas
- Atur ketinggian dan posisi pemanas, sampai tercapai suhu yang ideal.
d. Pasang lampu di setiap area brooding terutama di malam hari
Setelah DOC tiba, secepatnya DOC ditangani dengan baik. Kegiatan ini
dimulai dari :menghitung jumlah box DOC yang dating, cek sample DOC yang
ada dalam box, DOC yang mati serta kondisi secara umum (lincah, diam,
cacat, dll).Hitung berat DOC rata-rata dengan cara menimbang DOC yang
masih dalam box. Berat rata-rata DOC = Berat box yang berisi DOC
dikurangi dengan box kosong kemudian hasilnya dibagi dengan jumlah DOC
yang ada dalam box. Berat DOC ideal adalah ± 41 gram. Bukalah box DOC
dan segera masukkan dalam brooding sambil dihitung jumlahnya serta
sekalian diseleksi DOC. DOC yang baik mempunyai cirri-ciri: Lincah,
aktif mencari makan, bentuk paruh normal, mata (bulat, bersinar dan
tidak cacat), berat badan normal/sesuai standart, bulu kering, halus dan
lembut, anus tidak basah dan tidak membuka, perut kering dan tidak
keras/besarserta kaki tidak bengkak.
Bila brooding terlalu panas maka regulatornya pemanas diatur yaitu
dengan cara pemanas diangkat, bahan sumber panas dikurangi atau tirai
dibuka. Sebagai control Anda dapat melihat tingkahlaku DOC, apakah
menyebar merata artinya pemanas sesuai yang dibutuhkan, atau DOC,
mendekati pemanas yang artinya suhu pemanas kurang atau menjauhi
pemanas. Yang artinya suhu pemanas terlalu tinggi.
Berikan ransum secara ad libitum dalam brooding tetapi cara
pemeriannya dilakukan sedikit demi sedikit tetapi sesering mungkin.
Berikan air minum dengan menggunakan air yang bersih, segar dan dingin.
Berikan vitamin atau obat anti stress yang dilarutkan dalam air minumnya
pada saat DOC baru tiba, cuaca buruk, 3 hari sebelum dan 3 hari setelah
dilakukan vaksinasi. Lakukan vaksinasi ND pada saat anak ayam berumur 4
hari dengan cara tetes mata dan kill. Masa brooding ini berlangsung
selama 2 minggu.
Sumber Pustaka :
- Caturto PN. 2008. Agribisnis Ternak Unggas. Departemen Pendidikan Nasional. Derektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dab Menengah. Derektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
- M. Rasyaf, 2006. Beternak Ayam Pedaging. PT.Penebar Swadaya Jakarta.
- Nuryanto. 2008. Broilerpun Semakin Modern. (Materi Diklat). Satwa Utama Group. Jakarta
- http://duniaveteriner.com/2009/05/manajemen brooding dan-manajemen pakan pada-peternakan ayam
- http://www. Poultryindonesia.com/
- http://www.info.medion.co.id/toni komarahttp://www.blogger.com/Brooder Ayam Broiler
- http://uripsantoso.wordpress.com/2008/06/29/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertambahan-berat-badan-pada-unggas/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar