Rumput Gajah (Pennisctum purpureum)
atau disebut juga rumput napier, merupakan salah satu jenis hijauan pakan
ternak yang berkualitas dan disukai ternak. Rumput gajah dapat hidup diberbagai
tempat (0 – 3000 dpl), tahan lindungan, respon terhadap pemupukan, serta
menghendaki tingkat kesuburan tanah yang tinggi.
Rumput gajah dibudidayakan dengan
potongan batang (stek) atau sobekan rumpun (pous) sebagai bibit. Bahan stek
berasal dari batang yang sehat dan tua, dengan panjang stek 20–25 cm (2–3 ruas
atau paling sedikit 2 buku atau mata). Pemotongan pada waktu penanaman ruas
mata dapat Untuk bibit yang berasal dari sobekan rumpun/ anakan (pous)
sebaiknya berasal dari rumpun yang sehat, banyak mengandung akar dan calon
anakan baru. Sebelum penanaman bagian vegetatif dari sobekan rumpun dipangkas
terlebih dahulu untuk menghindari penguapan yang tinggi sebelum sistem
perakaran dapat aktif menghisap air.
Cara Penanaman:
- Pembersihan lahan
- Pengolahan tanah (sebaiknya dilakukan pada akhir musim kemarau sehingga penanaman dapat dilakukan pada awal musim hujan).
- Pembuatan lubang-lubang tanaman dengan jarak tanam 60 x 100 cm.
Diperlukan 17.000 bahan stek untuk
kebutuhan lahan seluas 1 hektar.
Pemupukan:
- Pupuk P dan K diberikan 2 kali dalam setahun yaitu pada waktu pengolahan tanah dan 6 bulan kemudian, dengan dosis masing-masing 200 kg DS dan 200 kg ZK per hektarnya.
- Pupuk N diberikan 200 kg ZA/ha/tahun yang diberikan setiap kali setelah 2 – 4 kali pemotongan.
- Dapat juga digunakan pupuk kandang sebanyak 400 kw/ha/tahun yang diberikan pada waktu pengolahan tanah dan setelah pemotongan.
Pemungutan Hasil (pemotongan):
Pemotongan rumput gajah yang pertama
dilakukan setelah tanaman berumur 60 hari, selanjutnya dilakukan selang 40 hari
pada musim hujan dan selang 60 hari pada musim kemarau.
Pada pemotongan batang rumput gajah
sebaiknya ditinggalkan ± 10 cm dari permukaan tanah. Pemotongan batang tanaman
yang terlalu pendek menyebabkan semakin lambatnya pertumbuhan kembali, namun
jika batang yang ditinggalkan terlalu panjang maka tunas batang saja yang akan
berkembang sedangkan jumlah anakan akan berkurang.
Peremajaan:
Dilakukan jika tanaman telah berumur
3 – 4 tahun setelah tanaman sudah tidak responsive lagi terhadap pengelolaan.
Setelah pemotongan terakhir, tanah diantara barisan dicangkul dan dilakukan
pemupukan. Buatlah lubang tanam untuk tanaman baru pada perpotongan silang
rumput yang lama, untuk menjaga kesinambungan stok hijauan ternak. Setelah tanaman
baru tumbuh, sisa tanaman lama dibongkar hingga ke akar-akarnya./(Sang T)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar