Selasa, 04 Februari 2014

Manajemen Kandang Kambing



Manajemen Kandang
Oleh: Yose Elfiranto, SST


Hal yang terpenting sebelum memulai beternak kambing etawa adalah membuat kandang kambing etawa. Kandang yang baik berfungsi memudahkan peternak dalam pemeliharaan ternak, pemberian pakan dan mengontrol kesehatan kambing etawa. Kambing etawa seperti pada kambing pada umumnya bukanlah hewan yang pandai merumput (grazing) yang dapat dilepas bebas ke alam. Keberadaan kandang mutlak untuk mengontrol kambing etawa.
Lokasi Kandang
Lokasi kandang hendaknya terletak dekat dengan sumber pakan hijauan. Salah satu kunci sukses dalam beternak kambing etawa adalah menekan biaya pakan. Letak yang dekat dengan sumber pakan hijauan akan memudahkan dalam pemenuhan pakan hijauan yang sangat penting bagi pertumbuhan kambing etawa.
Sangat disarankan kandang terletak di tempat yang tidak terlalu ramai sehingga kambing etawa dapat hidup tenang. Pengontrolan kambing etawa tiap hari sangat penting untuk menjaga dari gangguan atau hal-hal lain yang tidak terduga. Lokasi kandang sebaiknya tidak jauh dari rumah pemilik atau anak kandang untuk mempermudah pengawasan ini.
Kandang sebaiknya didirikan di tanah yang padat, kering dan tidak becek waktu hujan, selalu mendapat sinar matahari dan bersih. Tempat terbuka yang agak jauh dari pepohonan besar memungkinkan kandang selalu mendapatkan sinar matahari tiap hari. Pemberian pepohonan di sekitar kandang sangat baik untuk menahan terpaan angin.
Fungsi Kandang
Ø  Melindungi ternak kambing dari matahari, angin, hujan, binatang buas, penyakit dan pencurian.
Ø  Tempat makan, minum, tidur dan istirahat ternak
Ø  Sebagai tempat untuk tidur dan istirahat ternak, sebagai tempat perkawinan dan melahirkan, sebagai tempat makan dan minum, sebagai tempat membuang kotoran (feces) dan kencing (urine) serta sebagai tempat untuk merawat ternak yang sakit.
Ø  Agar ternak tidak berkeliaran dimana-mana, sehingga tanaman rumput (HMT) tidak rusak dimakan oleh kambing dan kebersihan lingkungan area kandang dapat terjaga.
Ø  Mempermudah dalam melakukan pengelolaan dan pengawasan terhadap pemberian pakan, pertumbuhan, penyakit, recording ternak, perkawinan dan lain-lain.

Desain Kandang
Desain kandang kambing etawa yang disarankan adalah model panggung. Model ini disukai oleh peternak karena mudah dibersihkan dan sirkulasi udara dalam kandang lebih baik. Ukuran dari kandang kambing etawa disesuaikan dengan jumlah kambing yang akan dipelihara. Umumnya kandang dibagi dalam beberapa kamar / sekat dimana tiap kamar dihuni 1-2 kambing etawa dewasa. Model seperti ini disebut dengan model baterai. Untuk kamar betina berukuran 150 cm x 100 cm. Untuk kamar pejantan berukuran 200 cm x 150 cm.
Bentuk kamar pejantan yang besar digunakan untuk mengamodasi ukuran pejantan yang lebih besar agar dapat bergerak leluasa sehingga kondisi tetap kuat dan aktif. Pagar tiap kamar dibuat agak tinggi sekitar 150 cm. Pagar yang agak tinggi ini penting bagi kamar pejantan terutama yang sedang birahi. Berdasarkan pengalaman peternakan kami, pernah ada seekor kambing pejantan yang sedang birahi mampu meloncati pagar setinggi 125 cm!
Ø  Tinggi panggung (kolong kandang) dari tanah dibuat minimal 50-100 cm.
Ø  Celah lantai panggung dibuat 1-1,5 cm, agar kotoran jatuh dan kambing tidak terperosok.
Permukaan lantai harus rata, datar dan kuat. Bahan dapat dibuat dari bahan kayu keras atau bambu. Jika menggunakan bambu perlu diperhatikan kelengkungan dari bilah-bilah bambu yang dipasang. Diusahakan bilah-bilah bambu dipotong tipis agar memperoleh bentuk yang cukup datar dan rata. Keunggulan menggunakan bambu adalah ketahanannya. Semakin basah terkena air (kencing), maka bambu semakin kuat. Kelemahannya adalah kelengkungan bambu yang membuat kuku kambing jelek/rusak. Jika bilah bambu tidak ditopang dengan benar makan bilah bambu tersebut mudah melengkung jika terinjak kaki kambing karena sifat bambu yang fleksibel atau lentur. Sering dijumpai kasus kaki kambing etawa terperosok atau terjepit bilah bambu terutama indukan yang sedang hamil (karena kaki yang kecil namun bobotnya berat). Kayu pinang atau jambe adalah salah satu bahan kayu yang dapat digunakan. Sifat kayu pinang yang lentur namun kuat cukup bagus untuk dipakai untuk membuat lantai kandang kambing etawa.
Ø  Dinding kandang sebaiknya dibuat agak rapat setinggi 80-1 m, tetapi masih menyisakan celah pada bagian 1 – 2 meter dari lantai kandang. Tujuannya untuk untuk menghidari terpaan angin kencang yang langsung mengenai tubuh kambing etawa, namun masih memberikan sinar matahari masuk dan menjaga sirkulasi udara.
Ø  Tinggi lantai palungan setinggi dada ternak atau sekitar 30 cm. Ukuran palungan L 30-40 cm T 25-35 cm Dinding kandang yang mengarah palungan dibuat lubang ukuran 20 cm x 20 cm (cukup untuk kepala kambing etawa mengambil pakan).
Ø  Tempat pakan yang dalam dan lebar menghindari pakan hijauan atau ramban yang dapat tercecer sehingga dapat mengurangi biaya pakan yang terbuang.
Ø  Untuk daerah panas bahan atap disarankan dari bahan yang memiliki daya serap kecil seperti genteng/asbes. Penggunaan bahan seng dihindari karena dapat mengakibatkan suara gaduh saat hujan yang dapat menggangu kambing etawa. Genteng memiliki ketahanan dan daya serap panas yang bagus jika dibandingkan dengan asbes. Namun harga genteng lebih mahal daripada asbes
Ø  Sebaiknya didirikan diatas tanah yang rata dengan sirkulasi udara yang baik dan cukup mendapat sinar matahari
Ø  Dekat dengan sumber air dan akses transportasi
Bahan baku kandang
Kayu keras merupakan bahan yang umum dipakai untuk membuat kandang kambing etawa. Kayu  kelapa contohnya adalah salah  satu jenis kayu keras yang baik dan  murah. Bambu juga dapat dipergunakan untuk membuat kandang kambing etawa. Harga bambu lebih murah daripada jenis kayu keras. Kelemahan bahan baku bambu terletak pada penyambungan dengan paku. Pada prakteknya sering terjadi sambungan paku yang terlepas dari bambu akibat mendapat tekanan. Selain itu kandang menggunakan bambu kurang rapi dikarenakan sulitnya memperoleh presisi yang bagus dalam penyambungannya. Penggunaan kayu sengon tidak disarankan mengingat kekuatan dari kayu sengon tersebut. Pada dasarnya penggunaan bahan ditentukan oleh modal yang tersedia dengan tetap memperhitungkan kekuatan daya tahannya.
Perlengkapan dan Peralatan  Kandang
Ø  Tempat Pakan
Ø  Tempat minum
Ø  Tempat penyimpanan pakan
Ø  Tangga
Ø  Lampu penerangan
Ø  Saluran pembuangan
Ø  Ember
Ø  Alat kesehatan dan Obat obatan
Ø  Cangkul, arit dan sekop
Ø  Gunting kuku

Sumber: panduan lengkap kambing dan domba I ketut S & IGM Budiarsana. artikel desain kandang etawa, www.etawajaya.com. pelatihan beternak kambing Kampoeng ternak , Sosro Wardoyo, S.Pt

Tidak ada komentar:

Posting Komentar