Kecamatan Ampek Angkek sebagai
pusat kawasan Agropolitan terus menampakkan diri sebagai gudang ternak
Kabupaten Agam. Sangat tepat pula keberadaan UPT Puskeswan di daerah ini
terletak di Koto Hilalang yang notabene merupakan sumber ternak. Potensi
peternakan Sapi yang populasinya mencapai 2.794 ekor bisa menjawab dominasi Kecamatan
Ampek Angkek sebagai kawasan ternak, disamping Kecamatan Baso dan Kecamatan
Tilatang Kamang.. Potensi pengembangan usaha peternakan sapi di Kecamatan Ampek
Angkek didukung oleh ketersediaan lahan rumput dan budaya masyarakat yang telah
beternak turun temurun.
Umumnya
usaha peternakan di Kecamatan Ampek Angkek adalah dominan pembibitan sapi
Simmental (pemeliharaan sapi betina). Selain itu juga banyak dijumpai peternak kambing. Dedi,
salah satu peternak Kambing PE di Sungai Rotan dinilai telah berhasil
menerapkan tatacara beternak Kambing secara efesien. Bagaimana tidak, dengan
modal seadanya dia berhasil menerapkan pemanfaatan pakan lokalita untuk
menutupi kebutuhan protein kambing.
Sementara
itu ternak unggas yang dipelihara adalah ayam broiler, ayam kampung, puyuh dan
itik. Usaha ternak ayam broiler telah mulai berkembang secara baik dan
intensif. Pemeliharaan ternak unggas umumnya dilakukan secara tradisional,
ternak dibiarkan diumbar begitu saja.
Peternakan
itik telah mulai dikelola secara semi intensif oleh peternak dan kelompok.
Ternak itik sudah mulai dikurung dan diberi pakan olahan sendiri. Peternak juga
sudah mulai menggunakan mesin tetas telur untuk meningkatkan pengolahan pasca
panen.
Usaha peternakan
di Kecamatan Ampek Angkek tersebar mayoritas pada wilayah Nagari Panampuang,
Lambah dan Biaro Gadang. Secara dominan mata pencaharian penduduk pada Nagari
Balai Gurah, Ampang Gadang, Batu Taba dan Pasia adalah bertani dan
bordiran/sulaman yang terkenal dengan sulaman Ampek Angkek. Peternakan masih
merupakan usaha sampingan yang dikelola secara tradisional dan minim sentuhan teknologi
dan informasi sehingga hasil yang diharapkan masih rendah dan tidak sesuai
dengan analisa kelayakan usaha. Hal ini menyebabkan sektor peternakan di
wilayah tersebut belum menjadi andalan peternak dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari (Sang T).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar