Kamis, 12 Maret 2015

Parah... Ampangan Kaluwai Belum Tersentuh



Fungsi air bagi pertanian bisa dibilang sangat vital. Air bagi para petani adalah sumber daya pokok yang menunjang berlangsungnya kegiatan pertanian. Fungsi air dalam pertanian secara umum adalah sebagai irigasi atau pengairan, karena tanpa adanya pengairan yang baik maka hasil dari tanaman yang dikelola oleh petani tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal.

Salah satu jaringan irigasi tradisional yang belum tesentuh dan masih primitif terletak diJorong Koto Hilalang Nagari Lambah Kecamatan Ampek Angkek. Jaringan irigasi yang dikenal oleh masyarakat setempat dengan sebutan Ampangan Kaluwai ini terletak di hamparan sawah kelompoktani Lurah Sakato. Berdasarkan pengamatan Dis Enofa seorang putra daerah sekaligus Penyuluh Pertanian Kecamatan Ampek Angkek, dalam kondisi baik, irigasi ini mampu mengairi sawah seluas +/- 60 Hektar, panjang saluran irigasi sekitar + 500 meter dan disebut Banda Tangah. Dengan komoditi utama adalah tanaman padi sawah dan sebagian kecil lainnya tanaman sayuran seperti kacang tanah, buncis dan cabe. Namun karena kondisi Ampangan tergolong rusak parah sehingga banyak terjadi kebocoran/kehilangan air yang berakibat kekurangan air untuk pengairan sawah. 

Solusi sementara yang dianjurkan oleh Masrida selaku Penyuluh Pertanian Nagari Lambah adalah lakukan pengaturan jadwal pemanfaatan air, ada hamparan yang jadwal pengairannya malam hari dan ada yang siang hari saja sehingga tidak terjadi pertengkaran.
Ampangan Kaluwai ini sebelumnya hanya berupa ampangan bambu dan tanah, sehingga banyak air yang hilang karena adanya kebocoran ampangan yang sulit dideteksi lokasinya. Saluran irigasi banyak yang bocor karena tanahnya yang labil, sehingga pengairan untuk sawah yang berada di bagian hilir tali banda tidak memadai menyebabkan petani gagal panen.
Usaha-usaha yang dilakukan oleh anggota kelompok khususnya dan masyarakat tani pada umumnya adalah berupa kegiatan gotong royong untuk memperbaiki ampangan, membersihan saluran irigasi tersebut agar pengairan menjadi lancar. Usaha-usaha perbaikan tersebut telah sering dilakukan namun belum memberikan manfaat yang optimal sesuai harapan petani, karena masih terkendala oleh berbagai hal termasuk seperti dana untuk pembuatan ampangan dan saluran irigai yang permanen.
Untuk perbaikan jaringan irigasi Ampangan Kaluwai tersebut, kelompoktani Lurah Sakato telah mengajukan proposal ke Dipertahornak Kabupaten Agam. Besar harapan masyarakat tani Jorong Koto Hilalang, khususnya anggota kelompoktani dapat terealisasi perbaikan jaringan irigasi tersebut di tahun 2015 ini, sebagaimana juga tertuang dalam Rancangan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Nagari Lambah  Kecamatan Ampek Angkek Tahun 2015 (Sang T).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar