Fungsi air bagi pertanian bisa dibilang sangat vital. Air bagi
para petani adalah sumber daya pokok yang menunjang berlangsungnya kegiatan
pertanian. Fungsi air dalam pertanian secara umum adalah sebagai irigasi atau
pengairan, karena tanpa adanya pengairan yang baik maka hasil dari tanaman yang
dikelola oleh petani tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal.
Salah satu jaringan irigasi tradisional yang belum
tesentuh dan masih primitif terletak diJorong Koto Hilalang Nagari Lambah Kecamatan
Ampek Angkek. Jaringan irigasi yang dikenal oleh masyarakat setempat dengan
sebutan Ampangan Kaluwai ini terletak di hamparan sawah kelompoktani Lurah Sakato.
Berdasarkan pengamatan Dis Enofa seorang putra daerah sekaligus Penyuluh
Pertanian Kecamatan Ampek Angkek, dalam kondisi baik, irigasi ini mampu
mengairi sawah seluas +/- 60 Hektar, panjang
saluran irigasi sekitar + 500 meter dan disebut Banda Tangah. Dengan komoditi utama
adalah tanaman padi sawah dan sebagian kecil lainnya tanaman sayuran seperti
kacang tanah, buncis dan cabe. Namun karena kondisi Ampangan tergolong rusak
parah sehingga banyak terjadi kebocoran/kehilangan air yang berakibat
kekurangan air untuk pengairan sawah.
Solusi sementara yang dianjurkan oleh Masrida selaku Penyuluh Pertanian Nagari Lambah adalah lakukan pengaturan jadwal pemanfaatan air, ada hamparan yang jadwal pengairannya malam hari dan ada yang siang hari saja sehingga tidak terjadi pertengkaran.
Solusi sementara yang dianjurkan oleh Masrida selaku Penyuluh Pertanian Nagari Lambah adalah lakukan pengaturan jadwal pemanfaatan air, ada hamparan yang jadwal pengairannya malam hari dan ada yang siang hari saja sehingga tidak terjadi pertengkaran.
Ampangan Kaluwai ini sebelumnya
hanya berupa ampangan bambu dan tanah, sehingga banyak air yang hilang karena
adanya kebocoran ampangan yang sulit dideteksi lokasinya. Saluran irigasi
banyak yang bocor karena tanahnya yang labil, sehingga pengairan untuk sawah
yang berada di bagian hilir tali banda tidak memadai menyebabkan petani gagal
panen.
Usaha-usaha yang dilakukan oleh
anggota kelompok khususnya dan masyarakat tani pada umumnya adalah berupa
kegiatan gotong royong untuk memperbaiki ampangan, membersihan saluran irigasi
tersebut agar pengairan menjadi lancar. Usaha-usaha perbaikan tersebut telah
sering dilakukan namun belum memberikan manfaat yang optimal sesuai harapan
petani, karena masih terkendala oleh berbagai hal termasuk seperti dana untuk
pembuatan ampangan dan saluran irigai yang permanen.
Untuk perbaikan jaringan irigasi
Ampangan Kaluwai tersebut, kelompoktani Lurah Sakato telah mengajukan proposal ke
Dipertahornak Kabupaten Agam. Besar harapan masyarakat tani Jorong Koto Hilalang,
khususnya anggota kelompoktani dapat terealisasi perbaikan jaringan irigasi
tersebut di tahun 2015 ini, sebagaimana juga tertuang dalam Rancangan Rencana
Kerja Pemerintah (RKP) Nagari Lambah Kecamatan
Ampek Angkek Tahun 2015 (Sang T).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar